
Renungan Pembinaan Rohani Bulan Januari 2023
MENINGKATKAN KEWASPADAAN DIRI SEBAGAI ASN DI ERA DIGITAL
Oleh : Anak Agung Semara Putra, S.Ag.
”Naiklah tinggi, jangan turun rendah,
Aku menganugrahi engkau,dengan kekuatan dan kebijaksanaan
Untuk hidup dengan penuh hormat,datanglah,masuki kereta suci dari kebahagiaan abadi dan berikan pengetahuanmu,Kepada sidang rakyat banyak”
(Atharwa Veda 8/1/6)
Seiring dengan kemajuan perkembangan teknologi yang begitu pesat saat ini, sangatlah memungkinkan membawa pengaruh yang begitu besar terhadap kita semua, Media social seakan sudah menjadi candu bagi masyarakat, Setiap orang kini identic dengan gawai yang digunakan hampir 24 jam, Beberapa media sosial yang paling sering digunakan oleh masyarakat seperti FB,IG,Twitter, Youtube, Tiktok, Line dll. Hal ini karena media media tersebut mempunyai keunggulan dan ketertarikan sendiri bagi penggunanya serta menawarkan kemudahan yang membuat setiap orang betah berlama-lama menggunakannya. Penggunaan medsos sudah menyatu dalam kehidupan kita terutama anak,remaja dan perlu bimbingan agar lebih bijak dalam menggunakannya dan juga paham konten-konten yang ada, mana yang positif dan mana yang negative. Tugas kita semua adalah menggunakan medsos dengan baik agar kita bisa terus maju , kreatif dan inovatif.
Peran sekolah,keluarga, lingkungan sekitar sangat menentukan pertumbuhan dan perkembangan generasi muda sebagai penerus bangsa, Karena salah satu tujuan pembangunan nasional adalah membangun SDM yang berkwalitas “ Manusia berkwalitas dibentuk melalui Pendidikan Karakter dan karakter dibentuk sejak dini dalam lingkungan keluarga. Medsos memang tidak bisa kita hindari, tapi medsos harus digunakan dengan benar dan bijak serta terkontrol dalam kehidupan sehari-hari. Jadilah ASN yang cerdas, terampil,sehat berbudi mulia, kreatif dan inovatif , berprestasilah sesuai dengan kemampuan dan bakat yang kita miliki.
Tujuh cara cerdas dan bijak menggunakan Medsos :
a. Cermat dalam membagikan unggahan
b. Jangan mudah menyebarkan informasi tidak akurat maupun isu SARA
c. Manfaatkan sisi positif media social
d. Tetap menjaga etika berbahasa
e. Harus bisa menahan emosi
f. Mengikuti orang-orang inspiratif
g. Membangun koneksi dengan orang-orang positif
Mengapa kita harus menjaga etika dalam bermedia social? Adanya etika bermedia social yang perlu ditanamkan pada diri sendiri,lebih bertanggungjawab dan bijak dalam menggunakan jejaring social.
MEMBANGUN KECERDASAN DIGITAL
Sebagaimana kita ketahui fenomena Revolusi Industri 4.0 telah mendisrupsi berbagai sendi kehidupan, utamanya semakin masifnya pemanfaatan Internet of Thing ( IoT) dan penggunaan teknologi digital. Disrupsi ini harus mampu membawa manfaat nyata bagi daya saing bangsa, Di era Revolusi Industri 4.0 yang memfokuskan pada kecerdasan digital. SDM kita tidak cukup hanya memeiliki IQ ,kecerdasan akal, EQ kecerdasan Emosi tetapi juga perlu memiliki Digital Quotient ( kecerdasan digital) agar adaptif dan agile dalam menghadapi disrupsi dan memenangkan persaingan yang semakin tajam, Kecerdasan Digital Intelligence Quotient ( DQ) sebagai kumpulan kompetensi teknis, kognitif,meta kognitif dan social emosional yang didasarkan pada nilai-nilai moral universal yang memungkinkan individu untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang kehidupan digital sehingga perlu terus kita jadikan sebagai pengarusutamaan dalam beragam kehidupan. Merujuk
Hasil studi yang dilakukan oleh QS Top Universitie bersama University of the Witwaterstrand ( 2019) yang menyatakan bahwa calon pekerja di masa yang akan datang peluang kerja membutuhkan kemampuan literasi digital dan pola pikir teknologi agar dapat bersaing dengan yang lain. Hal ini dilakukan dengan membangun kecerdasan digital, utamanya dengan menginternalisasi literasi dan pola pikir teknologi digital dalam beragam sendi kehidupan
SHALAT SALAH SATU SARANA MENINGKATKAN KEWASPADAAN DIRI.
Oleh : Dra. Hj. Muhayah, S.H.M.H. *
Dalam kesempatan ini, tiada kata yang patut kita ucapkan selain rasa syukur kita kepada Allah Swt, Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah memberikan nikmat begitu banyak, diantaranya nikmat Kesehatan, nikmat kesempatan untuk kita, yang pada hari ini dipertemukan dalam acara pembinaan Aparat Sipil Negara ( ASN) dan lebih jauh dan besar dari nikmat tersebut adalah nikmat Iman . karena tanpa nikmat yang dicurahkan Allah, Tuhan yang Maha Kuasa kita tidak mungkin dapat bertemu dan bergabung dengan tujuan mulia ini untuk menggapai ketaqwaan kepada Allah Tuhan Yang Maha Kuasa serta menguatkan keimanan kita .
Shalawat dan Salam kita limpahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, Nabi akhir zaman , semoga kita dapat mentauladaninya dari tutur kata, sikap dan perbuatan .
Bapak dan Ibu yang saya banggakan,
Tentunya dalam kesempatan ini, saya sangat mengapresiasi moment ini dimana Pemerintahan Provinsi Nusa Tenggara Timur memberikan Pembinaan Mental dan Renungan dari para Rohaniawan , tentunya mempunyai tujuan dan target agar seluruh ASN dalam lingkungan PEMPROV. NUSA Tenggara Timur menjadi aparat yang disiplin, selalu hati – hati, menjaga diri , mawas diri , professional dan mempunyai integritas yang tinggi.
Dalam Konteks ini, Islam memberikan tuntunan sebagaimana dalam Alquran yang merupakan firman Allah dan pedoman hidup , sebagaimana terdapat dalam surat Al-ankabut ayat 45 berbunyi :
اتْلُ مَآ اُوْحِيَ اِلَيْكَ مِنَ الْكِتٰبِ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَۗ اِنَّ الصَّلٰوةَ
ََ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ ۗوَلَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُ ۗوَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ
Terjemahan
Bacalah Kitab (Al-Qur'an) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan laksanakanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (salat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Shalat mengandung makna doa dan Dzikir ( mengingat Allah ) , Shalat dapat mencegah perbuatan keji/ buruk ( Fakhsya ) dan mungkar ( keburukan /kejahatan ) , sesungguhnya menjaga shalat dengan baik akan menahan orang yang melakukannnya dari terjerumus didalam maksiat – maksiat dan melakukan perbuatan – perbuatan yang dilarang.
Diantara alasan Shalat dapat mencegah dari perbuatan buruk dan mungkar adalah :
a. Mencegah perbuatan sombong.
b. Mencegah perbuatan serakah
c. Shalat, Ibadah, hidup dan mati adalah milik Allah
d. Senatiasa berbuat kasih sayang kepada sesama
e. Mengandung prinsip bahwa Shalat merupakan ibadah, Ibadah lebih didahulukan baru kita berdoa meminta kepada Allah, Tuhan yang maha kuasa.
Substansi Perbuatan Keji yaitu perbuatan yang tidak baik yang menyebabkan dosa- dosa.
Perbuatan Mungkar adalah menentang perintah, mengingkari perintah atau durhaka kepada Allah , Tuhan Yang Maha Kuasa.
Beberapa contoh perbuatan keji dan munkar diantaranya
1. Zina
2. Korupsi
3. Menghina
4. Menyebarkan berita bohong
5. Mengadu domba
6. Mencuri
7. Menggunjing orang lain
8. Menganiaya orang lain
9. Takabur.
Oleh karena itu sebagai orang yang beragama Islam , shalat adalah perintah wajib yang harus dilaksanakan, dengan shalat yang benar dan sempurna akan menjaga diri kita dari perbuatan yang buruk .maka perbaiki Shalat kita, karena shalat juga mula pertama yang akan diperhitungkan dan dihisab di Pengadilan Allah swt kelak adalah Shalat.
Shalat adalah merupakan dzikir ( mengingat Allah ) sebagaimana terdapat dalam Alquran surat Ara’du ayat 28 : Ala bidzikrillah Tatmainnul Qulub ; Ingatlah hanya dengan mengingat Allah ( berdzikir ), hati menjadi tentram.
Allah mengabdikan Dzikir suatu yang indah, berdzikir akan mengantarkan manusia menuju jalan kebaikan yang diridhai Allah SWT.
Manfaat Dzikir adalah 1. Hati menjadfi tentram . 2 Penghapus Dosa 3 . melancarkan Risqy.
Terdapat dalam Alquran surat Al -asri ayat 1 – 3.
Artinya : 1.Demi masa / Waktu. 2. Sesungguhnya manusia itu benar- benar dalam kerugian, kecuali orang yang beriman, mengerjakan amal perbutan sholeh / kebaikan dan saling menasehati dalam mentaati kebenaran dan saling menasehati dalam menetapi kebenaran.
Berdasarkan uraian tersebut diatas , relevansinya dengan kita selaku Aparatur Sipil Negara ( ASN ) yang bekerja di instansi Pemerintah baik tingkat pusat maupun Daerah , diera digital zaman sekarang ini , like and dislike kita berada dalam masa digital , Teknologi informasi begitu maju pesat , informasi yang begitu masif, informasi yang sifat kadang positif maupun negative , ada yang fakta dan juga ada yang hoaks. Kita selaku ASN yang telah diikat dengan aturan – aturan yang sangat memadai untuk mewujudkan aparatur yang disiplin, Profesional dan berintegritas tinggi. Maka seorang ASN harus mampu menfilter mana yang benar dan mana informasi yang tidak benar dan dan memahami apa yang menjadi kewajiban dan larangan yang mengikat bagi ASN.
“ Seorang yang beriman selalu komitmen dan berusaha untuk mendekatkan diri kepada Tuhannya , Allah yang maha Kuasa, dan Orang yang selalu dekat dengan Tuhannya akan terjaga integritasnya dan mulia serta bermartabat.”
“Meningkatkan Kewaspadaan Diri Sebagai ASN Di Era Digital”
Oleh : Pdt. Amelia Retha-Siokain, S.Th.
Pembacaan Alkitab : Amsal 4:23, 2 Korintus 3:18
Harus diakui bahwa dunia dimana kita hidup dan berada sekarang ini adalah dunia yang terus berkembang dan berubah dalam segala aspek kehidupannya. Kita menyebutnya sebagai era digital. Era dimana kita mengalami kondisi perkembangan kemajuan dalam ranah kehidupan ke arah yang serba digital. Ini kenyataan yang tidak dapat dihindari, justru harus dihadapi. Namun mesti diwaspadai, hal ini penting karena perubahan yang terjadi menjadi berkat di satu sisi tetapi juga menjadi ancaman di sisi lainnya.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat dunia jadi satu kampung kecil, karena semua tempat dapat terhubung. Tapi pada segi yang lain manusia justru saling menjauhi. Perkembangan dalam dunia politik membuat semua manusia bebas mengeluarkan pendapat, tapi di sisi lain kebebasan itu tidak lagi mengenal batas. Saling memaki dan mencibir menjadi pemandangan tiap hari. Perkembangan ekonomi mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan, tetapi menciptakan persaingan yang tidak sehat.
Di zaman yang makin canggih ini, keimanan kita kepada Tuhan mendapatkan tantangan yang makin luar biasa. Diperlukan kehati-hatian dan kewaspadaan ekstra tinggi, supaya iman kita tetap teguh, tidak tergoyahkan. Mengapa demikian?
Karena ada banyak tawaran yang menggiurkan, hal-hal yang menggoda seolaholah benar. Misalnya gaya hidup instan, atas dasar efisiensi dan efeksifitas sudah merasuk mulai dari makanan sampai pekerjaan dan pelayananan
- yang penting cepat, mudah dan hasilnya banyak. Hampir di segala hal, prinsip instan itu diterapkan. Tidak jarang supaya bisa mewujudkan yang instan itu, segala cara dihalalkan (suap dan korupsi, contohnya). Paham dan perilaku hedonisme juga sudah memengaruhi hampir semua orang, mulai dari yang akan pergi ke pasar sampai yang pergi ke rumah ibadah - tujuannya kesenangan dan kebahagiaan. Yang cocok di hati menjadi sangat diminati, sementara itu yang tidak cocok di hati menjadi sepi. Demikian juga kemajuan teknologi, memberikan (seolah) semua yang dibutuhkan manusia. Makin ke sini, makin manusia harus bersaing dengan mesin. Kehidupan manusia sudah mirip dengan kerja mesin yang terus menerus bekerja tidak mengenal waktu, sampai waktu untuk keluarga di korbankan dan waktu untuk Tuhan menjadi disempat-sempatkan. Di dalam kondisi zaman yang demikian ini, sungguh bukan mustahil jika Tuhan tergantikan, terlupakan dan diabaikan.
Oleh karena itu Firman Tuhan mengingatkan kita, sebagai orang percaya dan juga sebagai ASN: ‘Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan karena dari situlah terpancar kehidupan’. Hati adalah salah satu bagian kecil dari organ tubuh manusia yang memiliki peranan penting dalam diri kita. Hati adalah master kontrol pada diri manusia. Baik buruknya seseorang dapat ditentukan oleh hatinya. Karena itu jaga hati kita dengan baik dalam hal ini selalu waspada, karena itu sangat menentukan jalan hidup kita.
Jika hati kita bersih, maka bersih pula pikiran kita.
Jika pikiran kita bersih, maka bersih pula perkataan kita.
Jika perkataan kita bersih, maka bersih pula perbuatan kita.
Kredibilitas seseorang dalam menjalankan tugas sangat penting, apalagi jika tugasnya menyangkut kepentingan orang banyak. Kredibilitas tersebut berkaitan erat dengan sejauh mana kehadiran dan karyanya diterima publik dan apakah kehadirannya dapat menjawab harapan orang banyak.
Oleh karena itu pastikan hati kita beres dihadapan Tuhan, supaya pikiran, perkataan dan perbuatan kita benar dihadapan Tuhan.
Tuhan adalah sumber dan pusat hidup kita. Meninggalkan Tuhan, dalam arti melupakan Tuhan dan kehendakNya membuat siapa saja berhadapan dengan kehancuran hidup. Adakalanya kita merasa hebat dengan kemampuan yang ada pada diri kita, yang membuat kita dapat mencapai semua yang kita inginkan. Hal tersebut membuat kita tidak membutuhkan Tuhan karena diri kita telah memberi kekuatan yang telah dibutuhkan dalam hidup. Kitapun tidak menjadikan kehendak Tuhan sebagai dasar bertolak karena semua potensi yang ada pada diri kita telah lebih dari cukup untuk menjalani hidup. Pemikiran seperti ini membuat siapa saja makin jauh dari Tuhan. Bukan Tuhan yang menjauh dari kita.
Menjadikan Tuhan sebagai sumber dan pusat hidup menjadi hal yang penting saat ini. Karena makin banyak orang yang menjunjung tinggi sikap hidup hedonistis ditengah kemajuan ilmu dan teknologi. Kenikmatan dunia ini menjadi tujuan hidup, sehingga tidak peduli dengan Tuhan dan kehendakNya. Kenikmatan diperoleh – itulah tujuan hidup.
Manusia cenderung mengklaim bahwa ia dapat mengandalkan hidup karena ia menguasasi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK menjadi tuhan baru).
Manusia harus mengejar pengetahuan untuk memperjuangkan hidup ini. Tetapi hal tersebut tidak mengeser keyakinan bahwa Tuhan adalah sang pencipta dan penguasa hidup ini. Ketika manusia menjauh dari Tuhan, hal yang paling ditakutkan yaitu kehancuran spritualitas. Maka dengan penuh kebijaksanaan pengamsal menasihatkan kita untuk terus berwaspada, menjaga hati dan diri kita dari hal-hal yang tidak berkenan kepadaNya. Memautkan hidup pada Tuhanmembuat kita mampu melihat kehadiran Tuhan baik dalam kelimpahan maupun kekurangan. Bahkan menjadikan Tuhan sebagai pusat dan sumber kehidupan membuat kita mengalami perjumpaan dengan Tuhan dalam setiap narasi kehidupan. Setiap narasi kehidupan menjadi bermakna bukan semata-mata karena kemegahan secara fisik yang berasil dicapai, melainkan karena kekayaan iman sebagai orang percaya kepada Tuhan.
Kehidupan yang seperti inilah yang dimaksudkan oleh Paulus dalam bacaan 2 Korintus 3:18, sebagai hidup yang mencerminkan kemuliaan Tuhan.
Dalam bacaan kita Paulus menjelaskan 3 langkah yang diperlukan agar orang percaya. (dalam hal ini sebagai ASN) dapat hidup mencerminkan kemuliaan Tuhan atau menjadi surat Kristus yang dapat dibaca oleh semua orang di tengah tantangan era digital saat ini :
1. Orang harus berbalik kepada Tuhan. Hal itu dikemukakan secara jelas oleh Rasul Paulus bahwa apabila sebelumnya yang bersangkutan hidup menjauhi Tuhan alias bertentangan dengan kehendak Tuhan, maka langkah pertama yang harus diambil ialah berbalik dari cara hidup tersebut - memutuskan untuk hidup selaras dengan kehendak Tuhan.
2. Orang harus hidup bersandar kepada anugerah Allah. Istilah yang dipakai Paulus disini adalah pelayanan dalam Roh. Peranan anugerah Allah yang bekerja melalui RohNya untuk mengubah hidup manusia ini tidak boleh diremehkan. Sebab pada dasarnya manusia tidak akan mampu memenuhi kehendak Tuhan dengan upayanya sendiri, apalagi dengan mengandalkan kecanggihan IPTEK di era digital ini. Dengan makin berserah kepada Allah maka Roh Allah akan memampukan diri kita untuk hidup selaras dengan kehendak Tuhan.
3. Orang haruslah menyerahkan diri kepada pembentukan Allah, sehingga seperti yang ditulis dalam 2 korintus 3:18, hidup kita “di ubah menjadi serupa dengan gambarNya dalam kemuliaan yang semakin besar”. Singkatnya ini merupakan suatu proses, yaitu pembentukan yang tidak terjadi secara serta merta. Melaluinya orang diubah terus menerus samapai hidupnya makin mencerminkan kemuliaan Allah.
Melalui 3 langkah ini, kita terus meningkatkan kewaspadaan diri, dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab kita sebagai ASN, di era digital ini agar kehadiran dan karya kita tidak sekedar untuk memenuhi tanggungjawab kehidupan di tengah-tengah dunia ini tapi terutama untuk hormat dan kemuliaan Tuhan. Sebab hanya Tuhanlah jawaban atas tantangan di segala zaman.
Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan! Dan yang menjaga hatinya dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan. Amin
MENINGKATKAN KEWASPADAAN DIRI SEBAGAI ASN DI ERA DIGITAL
Oleh : Romo Dr. Oktovianus Naif, Pr
1. 1Yohanes 5:18-21
5:18 Kita tahu, bahwa setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa; tetapi Dia yang lahir dari Allah melindunginya, dan si jahat tidak dapat menjamahnya. 5:19 Kita tahu, bahwa kita berasal dari Allah dan seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat. 5:20 Akan tetapi kita tahu, bahwa Anak Allah telah datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar; dan kita ada di dalam Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang benar dan hidup yang kekal. 5:21 Anak-anakku, waspadalah terhadap segala berhala.
I. Hak-hak istimewa Umat Kristiani
a. Umat kristiani dilindungi dari dosa: kita tahu, bahwa setiap orang yang lahir dari Allah atau setiap orang yang percaya pada Kristus tidak berbuat dosa (ay. 18), tidak tertarik hatinya dan budinya pada dosa. Lahir dari Allah, percaya kepada Kristus adalah kodrat baru kita. Dan Roh ilahi yang berdiam di dalam hati dan budi kita akan menghalang-halangi masuknya dosa.
2. Umat kristiani dibentengi dari godaan-godaan Iblis yang merusak: Yesus Kristus yang lahir dari Allah melindungi umatNya. Umat dimampukan untuk melindungi dirinya sendiri, dan si jahat tidak dapat menjamahnya (ay. 18), hingga mengalami kematian. Dengan begitu, umat kristiani dipersiapkan dengan prinsip untuk melawan jamahan-jamahan yang mematikan, melawan sengatan-sengatan, dari si jahat. Setan tidak dapat menjamah jiwa mereka, setan tidak mampu menanamkan racunnya di dalam hati.
3. Umat kristiani berada di pihak dan kepentingan Allah, dalam melawan keadaan dunia: Kita tahu, bahwa kita berasal dari Allah dan seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat (ay. 19). Umat manusia dibagi menjadi dua golongan besar kekuasaan, yaitu golongan yang menjadi milik Allah dan golongan yang menjadi milik Iblis. Orang-orang Kristen yang percaya adalah milik Allah. Mereka berasal dari Allah, datang dari Dia, datang kepada Dia, dan ada bagi Dia. Mereka adalah penerus berkat Allah dan yang mendapat hak, bagian dalam Kerajaan Allah. Sebaliknya, seluruh dunia, semua yang lain, berada di bawah kuasa si jahat, di dalam himpitan dan rangkulan si jahat.
4. Umat kristiani diterangi oleh pengenalan akan Allah yang benar dan kekal: “Akan tetapi kita tahu, bahwa Anak Allah telah datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar (ay. 20). Tuhan beri kita otak untuk tahu yang benar dan salah; Tuhan beri kita untuk kenal mana yang baik dan mana yang buruk...
5. Mereka bersatu dalam kebahagiaan dengan Allah dan Anak-Nya: “Dan kita ada di dalam Yang Benar, (bahkan, atau dan) di dalam Anak-Nya Yesus Kristus (ay. 20). Anak menuntun kita kepada Bapa, dan kita berada di dalam Keduanya, di dalam kasih dan perkenanan Keduanya, dalam perjanjian dan persekutuan dengan Keduanya, dalam hubungan rohani dengan Keduanya baik melalui berdiam maupun karya Roh Bapa dan Anak.
II. Peringatan
“Anak-anakku” (anak-anakku yang terkasih), “waspadalah terhadap segala berhala (ay. 21). Jauhilah ilah-ilah palsu karena mereka tidak sebanding dengan Allah yang memiliki kamu dan yang kamu layani.
2.1. Kewaspadaan
Seiring pesatnya perkembangan internet, pesat pula kejahatan melanda dunia digital. Mulai dari penipuan hingga hoax kerap terjadi di dunia digital. Untuk itu, pengguna diharapkan meningkatkan kewaspadaan atau kesiagaan atau ke-hati-hati-an: Proteksi atau Lindungi Data Diri, Pahami Fitur Keamanan Digital.
2.2. Waspadalah terhadap manifestasi dari berhala-hala jahat di era digital ini[1]

1. Serangan Ransomware
Ransomware adalah malware atau perangkat lunak berbahaya yang tidak hanya dapat menginfeksi komputer, tetapi juga menyandera data pengguna. Kejahatan ini dapat menimbulkan kerugian yang besar bagi korbannya.
Penyerang akan meminta tebusan kepada korban jika mereka ingin menghapus atau menghancurkan ransomware. Jika korban tidak memenuhi permintaan tersebut, penyerang tidak segan-segan mengancam akan membuat datanya corrupt dan tidak dapat digunakan.
2. Kejahatan Phishing
Phishing adalah contoh cyber crime yang mencoba melakukan penipuan dengan menipu korbannya. Umumnya, kejahatan ini dilakukan melalui email atau media sosial lainnya, seperti mengirim tautan palsu, membuat situs web palsu, dll.
Tujuannya adalah untuk mencuri data penting korban seperti ID, password, PIN, OTP (One-time password) dari rekening keuangan, seperti mobile banking, internet banking, paylater, dompet digital, kartu kredit.
3. Kejahatan Carding
Carding adalah jenis kejahatan cyber crime yang melibatkan transaksi menggunakan kartu kredit orang lain. Jadi, setelah mengetahui nomor kartu kredit korban, penyerang melakukan pembelian online menggunakan kartu kredit curian tersebut.Nomor kartu kredit telah dicuri dari situs web yang tidak aman. Itu juga dapat diperoleh dengan membeli dari jaringan spammer atau pencuri data.
Selain itu, data kartu kredit telah disalahgunakan oleh carder, nama penjahat yang bertanggung jawab atas carding tersebut.
4. Kejahatan Skimming
Jenis kejahatan cyber crime lain yang harus diwaspadai adalah skimming. Skimming adalah kejahatan perbankan yang melibatkan pencurian data kartu debit atau kredit untuk menarik uang dari rekening.
Ini bekerja dengan mengakses informasi pengguna menggunakan perangkat yang diinstal pada Anjungan Tunai Mandiri (ATM) atau pemindai EDC. Dengan teknik ini, pengerang dapat menduplikasi data yang terdapat pada magnetic stripe kartu kredit atau debit. Kemudian transfer informasi ke kartu ATM kosong. Akhirnya, penyerang dapat dengan mudah mengosongkan saldo akun korban. Skimming bisa terjadi saat kamu berbelanja online. Saat kartu debit atau kredit terhubung ke perangkat, risiko skimming meningkat.
Ponsel atau laptop terkoneksi dengan internet, sehingga memudahkan pelaku untuk meretas atau memulihkan data kartu kredit atau debit. Apalagi jika kamu menggunakan koneksi wifi publik. Jadi pastikan setiap transaksi online menggunakan jaringan internet private.
5. OTP Fraud
Tentu kamu tahu OTP (One Time Password)? Token sekali pakai penting untuk keamanan transaksi. OTP ini seperti kunci. Kunci utama untuk dapat mengakses atau melakukan transaksi keuangan. Jika kode 6 digit ini diketahui orang lain, itu bisa berbahaya. Saat ini banyak sekali penjahat yang mencuri kode OTP atau OTP fraud. Penyebab OTP fraud adalah malware atau virus yang menyerang perangkat lunak. Penyebab lain juga bisa berasal dari aplikasi, rekayasa sosial seperti melalui telepon, SMS, email. Misalnya melalui call center palsu.
6. SIM Swap
SIM swap adalah cara curang untuk mencuri nomor ponsel atau kartu SIM seseorang. Tujuannya adalah untuk meretas rekening bank seseorang. Akibatnya, kartu SIM ponsel yang tadinya aktif dan masih berlaku menjadi milik pelaku, bukan lagi milik korban. Jadi, jika kamu ingin membuang kartu SIM lama kamu, lebih baik dipecah atau dipotong agar tidak dimanfaatkan oleh orang lain.
7. Penipuan Online
Penipuan online atau digital fraud kini semakin banyak terjadi modusnya. Diantaranya adalah mode stealth untuk berfoto selfie dengan KTP atau identitas diri. Selfie dengan KTP biasanya menjadi salah satu syarat pengajuan rekening keuangan online, seperti dompet digital, paylater, pinjaman online, hingga pengajuan rekening bank online. Kamu bisa tertipu dengan aplikasi pinjaman online palsu yang dibuat dengan cara ini. Kemudian, oleh pelaku, data kamu digunakan untuk pencucian uang, dijual kembali ke pasar gelap, atau digunakan secara sewenang-wenang untuk pinjaman online ilegal.
8. Pemalsuan Data
Jenis kejahatan cyber crime yang berikutnya adalah pemalsuan data. Merusak data atau dokumen penting melalui internet adalah kejahatan. Umumnya, kejahatan ini menargetkan dokumen penting milik vendor e-commerce atau situs penjualan online. Seolah-olah telah terjadi kesalahan ketik, yang merugikan pengguna atau publik
9. Peretasan Situs Web dan Email
Kejahatan ini disebut web dan email deface. Ini adalah jenis kejahatan dunia maya dengan meretas situs web atau email dan mengubah tampilannya. Dengan kata lain, tampilan dan nuansa situs web atau email kamu tiba-tiba berubah karena peretasan ini. Misalnya website bukan halaman biasa, font berubah, iklan tidak jelas bahkan mencuri data tanpa sepengetahuan kamu.
10. Menjiplak Situs Web Orang Lain
Kejahatan melanggar hak kekayaan intelektual (HAKI) orang lain di internet. Misalnya, peniruan ilegal tampilan dan nuansa situs web orang lain, penyebaran informasi yang merupakan rahasia dagang orang lain.
11. Kejahatan Konten Ilegal
Divisi Hubungan Internasional Polri juga mengatakan bahwa konten ilegal termasuk dalam kategori kejahatan dunia maya. Konten ilegal adalah kejahatan memasukkan data atau informasi yang tidak benar, tidak bermoral, ilegal, atau mengganggu ketertiban umum. Contoh: berita bohong atau fitnah, pornografi atau informasi yang berkaitan dengan rahasia negara, propaganda melawan pemerintah yang sah.
12. Cyber Terorism
Cyber terrorism adalah kejahatan yang mengganggu atau merusak data pada jaringan komputer. Penyerang sendiri menawarkan korban untuk memperbaiki data yang telah dirusak dengan sejumlah uang.
13. Cyber Espionage
Jenis cyber crime yang menggunakan internet untuk melakukan kegiatan spionase terhadap pihak lain, menyusup ke jaringan komputer korban. Kejahatan ini biasanya menargetkan pesaing bisnis yang dokumen atau data penting disimpan dalam sistem komputer.