ASN Pemerintah Daerah Provinsi NTT Tingkatkan Kompetensi Teknologi Digital dalam Diklat Virtual

Kupang, bkd.nttprov.go.id – Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Dalam Negeri menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) secara virtual bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Daerah di Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Kegiatan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan ASN dalam memanfaatkan teknologi digital untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab mereka secara profesional dan efisien. Kegiatan yang berlangsung selama empat hari, dari tanggal 20 hingga 23 Februari 2024, diselenggarakan secara virtual melalui platform Zoom Meeting.

Dr. Sugeng Hariyono, Kepala BPSDM Kemendagri, dalam sambutannya ketika membuka secara resmi kegiatan ini, menyampaikan bahwa diklat ini merupakan salah satu agenda yang dapat mendorong terciptanya literasi digital khususnya di lingkup pemerintah Provinsi NTT dan Kabupaten Kota di wilayah NTT. Hal ini menegaskan komitmen pemerintah dalam memperkuat kapasitas ASN dalam menghadapi tantangan era digital, serta memastikan bahwa pemerintahan di tingkat daerah dapat memanfaatkan teknologi secara efektif untuk meningkatkan kualitas layanan publik dan efisiensi administrasi.

Sebanyak 200 peserta dari berbagai kabupaten dan kota di wilayah NTT mengikuti diklat ini. Rincian peserta meliputi 32 orang peserta provinsi berasal dari Provinsi Nusa Tenggara Timur, 69 dari Kabupaten Lembata, 13 dari Kabupaten Nagakeo, 11 dari Kabupaten Ende, 9 dari Kabupaten Ngada, 8 dari Kabupaten Kupang, 16 dari Kota Kupang, 8 dari Kota Atambua, 10 dari Kabupaten Alor, 11 dari Kabupaten Timor Tengah Selatan, 7 dari Kabupaten Manggarai, dan 6 dari Kabupaten Manggarai Barat.

Para peserta terlibat dalam beragam sesi pelatihan yang menekankan pemanfaatan teknologi digital dalam tugas sehari-hari dan tentunya dipandu oleh para pengajar yang kompeten dan professional di bidang TIK. Pada Hari Pertama, Ibu Rina Wahyuni, S.Kom., M.T.I seorang Dosen IPDN Kemendagri memaparkan materi tentang “Konsep Dasar TIK era 4.0 menuju 5.0”. Pada Hari Kedua, giliran ibu Eka Tri Wulansari, M.Pd seorang Pengajar di BPSDM Kemendagri membawakan materi tentang “Membuat Berbagai Kebutuhan Penunjang Pekerjaan dengan Memanfaatkan Teknologi Digital”. Terakhir Bapak Irfana Steviano, S.Pd, M.Ed dari Kemendikbudristek bersama tim bersinergi untuk menjelaskan materi tentang “Best Practice Pemanfaatan Teknologi, Informasi, dan Komunikasi” pada hari Ketiga dan dilanjutkan dengan materi “Digitalisasi dan Pengembangan Konten Digital” pada hari terakhir.

Metode yang digunakan dalam pendidikan dan pelatihan ini adalah pendekatan Andragogi, yang dilakukan melalui ceramah singkat, tanya jawab, diskusi, dan praktek. Pada sesi praktek, para peserta secara mandiri mempraktek cara menggunakan platform teknologi yang di telah di ajarkan oleh para pengajar. Pada hari pertama, Ibu Rina pada sesi nya memaparkan Aplikasi dengan Kecerdasan Buatan / Artificial Intelligence (AI) yang sudah ramai dibicarakan yaitu ChatGPT dan Gemini. Ibu Rina juga mengajarkan tentang cara membuat Flipbook Online dengan platform Heyzine. Pada hari kedua, Ibu Eka mempraktekan cara membuat membuat Formulir dengan Google Form. Peserta diajarkan juga cara membuat kuis online dengan platform Quizizz. Pernah membuat Teka Teki Silang Online? Nah, Ibu Eka menggunakan Crossword Labs.

Ternyata Para peserta belum mengetahui tentang Google Slide yang bisa ditambahkan AI. Seorang tim Pak Irfana yang juga bernama Pak Irvan menjelaskan, dengan sebuah extensi/plugin yang disebut SlidesAI.io ini, Google Slide bisa menjadi sangat berguna untuk mengerjakan bahan ajar dengan bantuan Kecerdasan Buatan (AI). Pak Irfana juga pada sesi praktek memberikan platform alternatif lain membuat Presentasi dengan AI, yaitu Gamma dan Tome. Pada akhir sesi, seluruh peserta mempraktekan cara membuat website personal dengan menggunakan Canva. Akhirnya, peserta sangat antusias ketika mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) ini sampai akhir sesi penutupan pada tanggal 23 Februari 2024.

Kepala Pusat Standarisasi dan Sertifikasi, Drs. Matheos Tan, M.M. pada sambutan ketika menutup secara resmi kegiatan ini menyampaikan terkait revolusi industri merupakan tantangan yang pasti harus dihadapi oleh setiap ASN. ASN memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sehingga ASN harus semakin responsif terhadap penggunaan teknologi. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk terus meningkatkan pemahaman dalam literasi digital agar tetap relevan dalam menghadapi dinamika zaman. Kegiatan pun diakhiri dengan foto bersama Pengajar dan Peserta secara virtual.

Wilfridus Marianus Kako Nono, S.S, MHRM, seorang Asesor SDM Ahli Muda merupakan salah satu Peserta Pendidikan dan Pelatihan dari 12 ASN Badan Kepegawaian Daerah Provinsi NTT yang berpartisipasi. “Diklatnya sangat bagus karena memperkenalkan instrumen TIK dan Kecerdasan Buatan (AI) kepada ASN. Tentunya hal ini dapat mempermudah dan menyelesaikan pekerjaan lebih efektif. Diklat seperti ini perlu dilakukan secara berkelanjutan dan melibatkan lebih banyak pegawai”, Jawab Pria yang sering disapa dengan Pak Wilfrid ini. (LK)

Penulis: Y. R. Laberto Kelen, S.Kom